Walk in Wine World…

Archive for November 11, 2010

Cabernet Sauvignon

Cabernet Sauvignon adalah grape yang paling baik untuk di aging, dan lebih banyak berkembang menjadi wine yang sangat bagus dari pada single varietal lainnya. Dengan aging, dengan aroma black currant nya yang unik, dapat menghasilkan nuansa bouqet dari cedar, violet, leather, atau box cigar, juga mempunyai tipikal tannin yang luar biasa…terasa halus dan lembut di lidah.
Cab Sauv adalah grape yang paling banyak ditanam di distrik Medoc wilayah France’s Bordeaux region diantara lima grape dominan lainnya, seperti halnya red wine yang sangat sukses di produksi di California. Anggur Cab Sauv berukuran kecil, hitam bulat, tebal dan mempunyai kulit yang sangat kuat.Kekuatan pada grape ini membuatnya lebih tahan penyakit, busuk, dan dapat bertahan pada hujan musim gugur dengan kerusakan yang kecil, yang mana saat itu adalah waktu menengah akhir dari matangnya buah. Karakteristik pertumbuhannya, dibarengi dengan aroma dan rasanya yang menggoda panca indra lidah kita membuat Cabernet Sauvignon menjadi salah satu grape red wine yang paling populer di seluruh dunia.

Tempat yang paling baik untuk memproduksi anggur yang berkualitas wine dari Cabernet Sauvignon adalah di wilayah  yang bersuhu cukup hangat,tanah yang semi-kering dan tidak terlalu subur menyediakan musim tanam yang panjang. perkebunan anggur di Sonoma County’s Alexander Valley, Napa Valley, dan sekitar Paso Robles area dari Central Coast telah konsisten memproduksi Cab Sauv berkualitas highest rated.

Biasanya Cab Sauv beraroma seperti black currant dengan tingkatan paprika, atau aroma menyerupai rumput rumputan, dengan intensitas, dan klimaks aroma yang bervariasi oleh pengolahan dengan vitikultur, dan vinifikasi teknik. Iklim dan masa panen (vintage) yang terlalu dingin atau terlalu hangat, tanah yang subur, terlalu sedikit ekspos sinar matahari,dan panen yang prematur adalah faktor faktor utama yang menyebabkan kurangnya karakter fruity dan lebih vegetative pada hasil akhir pembuatan wine.

Di dalam mulut, Cabernet dapat lebih hidup dengan tinngkatan yang lebih rich (kaya rasa dan kompleks), tapi biasanya diakhiri dengan rasa astringen (segar).

Beberapa dari deskripsi aroma dan rasa yang banyak ditemukan di Cab Sauv adalah:

1. Variasi Aroma/Rasa

  • Fruit : black currant, blackberry, black cherry
  • Herbal : paprika, asparagus (methoxypyrazine), green olive
  • Spice : jahe, lada hijau, pimento

2. Proses Buket/rasa

  • Oak (light) : vanilla, kelapa, sweet wood
  • Oak (heavy) : oak, asap, toast, tar
  • Bottle Age : cedar, box cigar, musk, jamur, tanah, leather

Cabernet Sauvignon mulai dikenal sebagai varietal red wine yang paling populer di Amerika pada pertengahan 60-an. Pada akhir 80-an, Cabernet telah menggantikan “Burgundy” term untuk pengganti red wine, seperti halnya Chardonay untuk “Chablis” pada white wine (di Indonesia mudahnya bisa kita lihat term “Indomie” sebagai term pengganti mie). Kesuksesan Cabernet didasarkan pada bagian rasanya yang lebih menggoda, dan pada bagian statusnya yang tinggi di mata kolektor wine. Pada Akhirnya, memang Cabernet Sauvignon adalah varietal grape yang sangat diperhitungkan inflasi statusnya di mata peminumnya, kolektornya, dan  penawaran harga “Nouveau Riche”  pada penyuplainya.