Walk in Wine World…

Wine?…

Wine itu apa sih?…Sangat mudah, simpelnya wine adalah minuman beralkohol hasil dari fermentasi buah anggur. Well, itu benar…Tapi definisi klasik dari wine yaitu “Wine is an alcoholic beverage obtained from the fermentation of juice from freshly gathered grapes, the fermentation taking place in the district of origin according to local tradition and practice”.

Fermentasi adalah proses dimana gula diubah menjadi alkohol dengan ragi “yeast”. Gampangnya wine dibuat dengan menghancurkan buah anggur dan membiarkan ragi memproses  kandungan gula yang ada di dalam buah anggur. Setelah itu tentu saja pembuat wine ikut campur dengan caranya yang kompleks  dalam proses pembuatannya untuk menghasilkan wine berkualitas yang akan di produksi. Winemaker atau pembuat wine harus harus memilih buah yang berkualitas, mereka harus memastikan pengoperasian yang higenis, memastikan produk akhir cerah, murni dan layak dikonsumsi. Diantara cara yang saya sebutkan bagaimanapun juga, winemaker dapat mempengaruhi hasil dari produksi wine dengan berbagai caranya sehingga menghasilkan wine dengan style dan rasanya yang unik melalui berbagai keputusan dan cara memproduksinya..

Aturannya sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah penghasil wine (disebut juga region),but most authorities allow the addition of controlled quantities of certain other ingredients in the making of wine:

* Sugar is allowed in many areas if there is insufficient sun to fully ripen the grapes
* Some strains of yeast perform better than others, and introducing yeast is allowed
* The addition of natural fruit acids is permitted in some hotter regions
* Powdered tannins may be added in some regions
* Small quantities of sulphur can be used to sanitise wines.

ASAL MUASAL WINE

Tidak ada yang tahu siapa yang menemukan wine. Kemungkinan wine di temukan secara tidak sengaja. After harvesting, some grapes were left in a container over the winter and the natural yeasts and sugars converted the juice into wine.

Dari waktu sebelumnya, proses pembuatan wine terus berkembang dan meningkat. Terpisah dari rasa dan efeknya yang “magis” pada peminumnya, wine merupakan minuman yang religius, bahkan sangat mistik. Dewa Yunani Dionysusdan Dewa Roma Bacchus terkenal dengan sebutan Dewa Wine. Penganut agama kristen menggunakan sacramental wines: “the miracle of the conversion of water into wine and the use of wine to represent Christ’s blood in the communion service, are examples of its importance in the Christian religion”. Jadi wine dianggap sesuatu yang sakral dan penting bagi umat kristen karena wine dianggap simbol yang mewakili darah umat kristen, dikarenakan keajaibannya dalam perubahan dari air menjadi wine.The wine industry would not be flourishing in California today had not the Christian missionaries planted vines there for religious purposes.

Walaupun para arkeologi telah melacak asal muasal wine grapes (Vitis vinifera) dari sepuluh ribu tahun silam, bukti pertama keberadaan wine sebenarnya telah dibuat dari anggur from a clay pot di temukan di Persia (sekarang Iran) dating from around 10,000 years B.C. Our understanding of how vine growing and winemaking grew, spread and flourished has been pieced together.

Sebuah laporan 2003 oleh arkeolog menunjukkan kemungkinan bahwa anggur yang digunakan bersama-sama dengan beras untuk menghasilkan minuman fermentasi campuran di Cina sejak 7000 SM. Guci tembikar dari situs Neolitik Jiahu, Henan ditemukan jejak mengandung asam tartarat dan senyawa organik lain yang umum ditemukan dalam anggur. Namun, buah-buahan lainnya ke wilayah masyarakat adat, seperti hawthorn, tidak dapat dikesampingkan. Jika minuman ini, yang tampaknya menjadi prekursor anggur beras, termasuk anggur daripada buah-buahan lainnya, anggur ini terbuat dari salah satu dari beberapa lusin spesies liar asli anggur di Cina, bukan dari Vitis vinifera, yang diperkenalkan ke Cina sekitar 6.000 tahun kemudian.

Separate waves of the great, ancient, seafaring cultures took the vine and the secrets of winemaking on their travels along the shores of the Mediterranean and beyond. The Greeks introduced vines wherever they set up colonies, from France to Egypt.

This Egyptian wall painting shows each stage of the winemaking process, from gathering the grapes, to drinking the finished product.

Sumber : Pairingwine.com & Ponti Young

Komentar ditutup.